My Chemical
Romance, band rock asal Amerika yang didirikan 12 tahun lalu telah resmi bubar
pada 23 Maret 2013. Mereka menyatakan langsung dari website resmi mereka www.mychemicalromance.com dalam 1
paragraf 85 kata.
“Menjadi bagian dalam band ini selama 12
tahun adalah sebuah anugrah. Kami dapat pergi ke tempat yang kami pikir tidak pernah
dapat kami kunjungi. Kami dapat melihat dan merasakan hal-hal yang kami pikir
tidak mungkin terjadi. Kami berbagi panggung dengan orang-orang yang kami puja,
kami hormati, dan yang paling penting, teman-teman kami. Dan sekarang, seperti
semua hal-hal luar biasa, tiba waktunya untuk mengakhirinya. Terima kasih untuk
semua dukungan kalian, dan karena telah menjadi bagian dari petualangan ini.
My Chemical Romance”
Untuk gue pribadi, gue bukan penggemar MCR. Gue memang kurang
suka dengan musiknya yang keras tapi bukan berarti gue menolak musik mereka.
Gue terkadang menikmatinya, mungkin karena genre mereka pada dasarnya adalah
favorit gue.
Gue memang bukan penggemar MCR dan gue tidak pernah mengalami
rasanya band favorit gue bubar. Tapi saat gue baca surat-surat dari penggemar
mereka di facebook dan twitter, gue dapat merasakan hati mereka hancur (gue
nangis saat membaca surat-surat mereka). Gue dapat merasakan emosi dari setiap
kata –marah, kecewa, sedih, tidak terima, putus asa– gue dapat merasakan
sebagian dari diri mereka hilang. Setiap surat mencerminkan harapan bahwa akan
ada salah satu anggota MCR yang membacanya dan berpikir ulang untuk mengakhiri
bandnya. Sebagian lagi berpikir website mereka dihack dan seseorang menulis
berita konyol itu. Ya, memang. Hanya untuk menghibur diri sendiri dari fakta
bahwa MCR telah bubar.
Banyak diantara penggemar fanatic di twitter mengganti avatar mereka dengan warna hitam penuh untuk menunjukkan respek mereka terhadap bubarnya MCR. Dan banyak sekali yang mengganti nama twitter mereka (bukan username) dengan nama-nama seperti bye mcr, im not okay, thank you mcr, gone forever, 12 years, 2001-2013, 2001-forever (yang ini jelas gak terima banget kalo MCR bubar), mcr forever, singitformcr!, why (depresi berat ini), killjoy for life, mcr saved my life, it never ends, we’ll carry on, mcrmy together, ive given up, mcr please get back, #killjoysneverdie dan masih banyak lagi. Ini bener-bener nunjukin bahwa MCR bukan sekedar band tapi juga merupakan bagian dari hidup mereka.
Dan setelah menunggu 2 hari kurang yang terasa begitu lama.
Gerard Way sang vokalis dalam akun twitternya (@gerardway) mengkonfrimasi bahwa
My Chemical Romance benar bubar.
Sedih sekali membacanya, bung.
Ini adalah terjemahan link yang ditulis Gerard.
“Berjaga-jaga, pada
burung dan gelas.
Aku bangun pada pagi
hari ini dan masih bermimpi, atau belum sepenuhnya sadar. Matahari menyapaku
lewat jendela, menyentuh wajahku, lalu kesedihan yang mendalam mendatangiku,
membawaku kembali hidup pada kenyataan – My Chemical Romance telah berakhir. Aku
berjalan menuruni tangga untuk melakukan satu-satunya hal yang kupikir dapat
memberikan ketenangan.
Aku membuat kopi.
Selagi tetes demi tetes tertuang, dalam kesunyian yang hanya terjadi di pagi
hari, dan satu-satunya orang yang sudah bangun, aku berjalan keluar rumah, membiarkan
pintunya terbuka di belakangku. Aku melihat ke sekeliling dan mulai bernafas.
Semuanya terlihat seperti biasanya –hari yang indah.
Sewaktu aku berbalik
untuk kembali ke dalam rumah aku mendengar suara dari dalam, sebuah kicauan dan
gemerisik. Dan aku menyadari seekor burung coklat kecil terbang ke dalam
perpustakaan. Tentunya, aku panik. Aku tau aku harus menyelamatkan burung itu
dan aku tau aku harus mempertahankan peraturan di rumah kami, dan ia (burung
itu) tidak dapat tinggal bersama kami. Aku mengejarnya sampai ke kantorku,
dimana aku punya jendela yang sangat besar ini. Saat itu, untunglah, aku
mendengar langkah kaki Lindsey menuruni tangga, lalu langsung menjadi tenang
setenang dia. Dia mengambil selimut dan masuk ke kantorku. Ia (burung itu)
tidak mungkin dapat ditangkap, lalu aku membuka jendela, atas petunjuk Lindsey,
hanya untuk mencari tau apakah ia akan terpancing. Burung itu terbang ke dalam
gelas, terus dan terus dalam arah yang berbeda.
Pukul.
Pukul.
Pukul!
Aku mendengar suara
langkah kaki lagi, Bandit, berlari menuruni tangga menyambut hari baru.
Kedatangannya membuat kekacauan (dia sangat tertarik terhadap burung itu)
hingga kami mengejar burung itu sampai ke ruang tamu. Mengetahui inilah tempat
dimana ini dapat berhasil, dengan langi-langit yang tinggi dan balok untuk
bertengger, aku membuka pintu sedangkan Lindsey melakukan yang terbaik untuk
mengarahkan teman baru kami keluar pintu. Setelah beberapa kali membujuk,
terbang, berkicau, dan salah berbelok ke perpustakaan dan ber-selamat tinggal
dengan pendek ke Bandit, ia keluar pintu –terbang bebas pada lompatan kelima.
Kami bergembira.
Aku tidak sedih lagi.
Aku tidak menyadarinya,
tapi aku berhenti merasa sedih saat burung itu datang ke dalam hidupku, karena
ada sesuatu yang harus dilakukan, seekor
burung kecil untuk dibantu dan peraturan yang harus dijaga. Aku menutup
pintu. Aku memutuskan untuk menulis surat yang selalu aku tau aku akan tulis.
Seringkali sifatku
menjadi abstrak, tersembunyi dalam penglihatan yang jelas, atau tidak
dimanapun. Aku selalu merasa seni yang telah aku buat (sendiri atau bersama
teman) berisi semua niatku ketika dijalankan dengan benar, dan dengan demikian,
tidak ada penjelasan yang diperlukan. Ini semata-mata bukan sifatku untuk berasalan,
menjelaskan, atau membenarkan tindakan apapun yang telah aku ambil sebagai
hasil dari memikirkannya dengan pikiran yang jernih, dan dalam kebenaranku.
Aku selalu merasa
situasi ini termasuk berakhirnya band ini akan menjadi berbeda, dan akhirnya
ini terjadi. Aku akan merahasiakan keberadaannya, dan membuka setelah
kematiannya.
Tindakan yang benar
berasal dari kebenaran, bukan karena kewajiban. Dan kebenarannya adalah aku
mencintai kalian semua.
Jadi, jika kamu dapat
mengerti ini dengan baik, dan ini memberikan cahaya atau apapun, atau akun
pribadiku dan perasaan dalam hal ini, maka karena cinta ini, saling berbagi,
tidak ada kewajiban.
Cinta.
Niatku selalu karena
cinta.
My Chemical Romance:
2001-2013.
Kami spektakuler.
Setiap pertunjukan aku
sudah tau, setiap pertunjukan aku merasakannya dengan atau tanpa konfirmasi
dari luar.
Ada beberapa bunyi,
terkadang peratalan bekas kami rusak, terkadang aku kehilangan suaraku –kami
masih hebat. Ini adalah kepercayaan yang membuat kita menjadi kita yang sebenarnya,
tapi juga banyak hal lain, semuanya sangatlah penting-
Dan semua hal yang
telah membuat kita hebat adalah hal-hal yang akan mengakhiri kita.
Fiksi. Pergeseran.
Ciptaan. Penghancuran. Perlawanan. Agresi. Ambisi. Hati. Benci. Keberanian.
Dengki. Kecantikan. Keputusasaan. CINTA. Ketakutan. Kemewahan. Kelemahan. Harapan.
Fatalisme.
Yang terakhir itu
sangatlah penting. My Chemical Romance, didirikan pada intinya, sebuah
gagal-aman. Sebuah nasihat kiamat, seharusnya peristiwa tertentu terjadi atau
berhenti terjadi, akan meledak. Aku berbagi pengetahuan “hukum” ini pada minggu
awal.
Secara pribadi, aku
memeluknya karena, lagi, itu membuat kita sempurna. Sebuah mesin yang sempurna,
cantik, selalu waspada akan sistemnya. Dibawah penunjuk untuk mengakhiri
sebelum mesin itu berkompromi. Untuk melindungi ide- berapapun juga harganya.
Ini mungkin terdengar seperti sesuatu yang tersobek dari halaman komik empat
warna, dan itulah intinya.
Tidak ada kompromi.
Tidak ada menyerah. No fucking shit.
Bagiku itu adalah rock
and roll. Dan aku percaya pada rock and roll.
Aku tidak malu kepada
siapapun yang membaca ini, tidak kepada media, atau penggemar, atau relatif.
Ini ada di dalam lirik, dalam lelucon. Aku sering melihat wartawan terkekeh
saat menyebutkannya, mengansumsikan aku berusaha menjadi sensasional atau melow-dramatis.
Aku masih tidak yakin jika mekanisme bekerja dengan baik, karena ini bukan
ledakan tetapi proses yang jauh lebih lambat. Tapi masih dengan hasil yang
sama, dan masih untuk alasan yang sama.
Ketika waktunya tiba,
kami berhenti.
(ini belum selesai gue terjemahkan karena panjangnya
naudzubillah. Jadi silahkan buka linknya aja ya).
Tulisan Gerard ini disempurnakan dengan tweet si bassist
Mikey Way (adik sang vokalis), masih pada hari yang sama saat Gerard mengupdate
twitternya.
Menurut James Dewees (additional keyboard for MCR) mereka
bubar karena masing-masing sudah sibuk dengan jalannya sendiri. Dia dan Frank
Iero sekarang lagi punya band baru Electronic Hardcore bernama Death Spell dan
masih main sama Frank di Leathermouth juga dan tahun ini mereka ada tour,
sedangkan Gerard sibuk dengan project comicnya dan akhirnya mereka sepakat
untuk bubar.
Rumour said sudah ada 17 orang yang bunuh diri (atau mati)
karena bubarnya MCR ini. Ini ngingetin gue sama kejadian waktu Kurt Cobain
bintang Nirvana bunuh diri, banyak penggemarnya yang juga ikut bunuh diri.
Memang rasa respek yang gue rasakan tidak sebesar rasa kecewa para penggemarnya
atas bubarnya MCR, tapi ini memang sedikit irasional. Inget ya, ini cuma rumor.
Tidak ada
yang bisa kita lakukan. MCR mungkin sudah berakhir, tapi belum mati. It lives inside every single of us. My
Chemical Romance telah mengubah sejarah musik dunia, berakhirnya My Chemical
Romance pun mengubah musik dunia ke depannya. Terima kasih karena telah menjadi
band yang sangat hebat. Terima kasih karena telah memberi kami harapan, inspirasi
serta dukungan. Terima kasih telah menjadi idola dan impian jutaan orang di
dunia. Thank you for everything, you will
not be replaced.
Tidak banyak
sebenarnya yang dapat gue katakan. Gue jujur sedih atas bubarnya MCR. Dan gue
menemukan sebuah tulisan dari seseorang yang bukan seorang MCRmy tetapi sangat
respek terhadap bubarnya MCR. Mungkin tulisan ini juga dapat mewakili gue.
Viva la
Killjoys! Tetap berkarya! Ini bukan akhir dari segalanya. Ingatlah selalu,
setiap berakhirnya sesuatu adalah awal dari sesuatu yang baru.
Inilah
persembahan terakhir gue. Ada baiknya sebelum kalian melihat gambar-gambar di
bawah ini, setel lagu MCR favorit kalian sebagai backsoundnya ya. :D
It is alive in me, in the guys, and it is
alive inside all of you.
I always knew that, and I think you did
too.
Because it is not a band-
it is an idea
Love,
Gerard”
No comments:
Post a Comment